QOLBUN SALIM
( Ust. Sudrajat )
Semoga Allah yang Maha Menyaksikan, Maha Menatap, Maha Mengetahui
segala-galanya menggolongkan kita semua menjadi orang yang memiliki Qolbun
Salim, Hati yang bersih, hati yang selamat, karena ternyata orang yang kelak
masuk surga dan bertemu dengan Allah SWT, tidak identik dengan orang yang punya
ilmunya saja, tidak identik dengan orang yang punya ibadahnya saja, “Tidak”,
karena orang yang akan berjumpa dengan Allah SWT adalah orang yang berilmu,
beramal, dan berbuah Qolbun Salim,
Allah
berfirman, “ Ingatlah suatu hari , yang tidak bermanfaat, harta dan anak-anakmu
kecuali orang yang berjumpa dengan Allah dengan membawa Qolbu Salim”.
Banyak ilmu menjadikanya sombong, ujub, takabur, maka dia tidak akan
selamat, bukan karena ilmunya, tetapi karena kotor hatinya, orang yang banyak
ibadah, merasa lebih suci, lebih mulia, sehingga busuk hatinya, dia tidak akan
selamat, karena ibadah bagus cirinya berbuah Qolbun Salim.
Suatu
hari, Nabi SAW, bersabda kepada para sahabatnya, “ Sebentar lagi penghuni surga
akan masuk kedalam masjid”, semua mata sahabat tertuju ke pintu masjid dan
membayangkan sosok yang luar biasa (penghuni
surga), tak lama kemudian masuk sosok laki-laki sederhana dengan wajah masih
basah dengan bekas air wudhu sambil menenteng sepasang sandal jepit. Hal itu
terjadi 3 kali berturut, sampai –sampai sahabat Abdullah bin Amr, berkeinginan
untuk mengetahui seara langsung, apa gerangan keistimewan orang itu sehingga
Nabi SAW, berulang –ulang menyebutnya sebagai “penghuni surga”.
Menginaplah Abdullah bin Amr di rumah si penghuni surga selama tiga
hari, tapi ia tidak melihat keistimewaan orang itu. Tidak ada sholat malam,
tidak ada puasa sunah, setiap hari. Ia beraktifitas seperti biasa, lalu apa
gerangan keistimewaannya?, Abdullah bin Amr, kemudian memberanikan diri
bertanya tentang hal itu, tetapi apa jawaban dari si penghuni surga ? “apa yang
kamu lihat, itulah yang aku lakukan”, dengan perasaan kecewa Abdullah bin Amr
pamit untuk pulang, namun si penghuni surga kemudian menahanya sambil berkata,
“apa yang kamu lihat, itulah yang aku lakukan” “ditambah aku tidak pernah
dengki kepada orang lain”
Subhanallah, bersih
dari dengki amalnya diterima Allah, kita mendengki, hangus amal-amal kita,
seperti api membakar kayu bakar. Oleh sebab itu, jangan merasa aman dengan
banyaknya ibadah, kalau hati kita masih busuk dengan ujub, riya, takabur,
dengki, maka akan habis pahala kita oleh keburukan hati kita sendiri.
Dalam hadits Shahih,
bahwa orang yang akan dihisab pertama kali adalah mujahid, (orang yang
berperang dijalan Allah sampai terbunuh di medan perang, luar biasa perjuangan
dan pengorbananya, tetapi ketika di Yaumil hisab ia ditanya, apa yang kau
lakukan ?”, lalu ia menjawab, “ Ya Allah
saya sudah berjuang di jalanMu sampai mati syahid, Allah yang Maha Mengetahui
isi hati berfirman “Kazabta, dusta kamu, bohong kamu, engkau berjuang bukan
karena Allah, tapi engkau berjuang karena ingin dianggap pahlawan, dan sebutan
itu telah engkau raih, pejuang yang telah terbunuh itu tidak dapat apa-apa, diseret
dalam keadaan tertelungkup dan dimasukkan kedalam neraka, Naudzubillah min
Dzalik.
Golongan kedua adalah
orang yang mempelajari agama dan mengamalkanya, belajar Al Qur’an dan
membacanya, ketika dihisab, Allah menanyakan
“ apa yang kau lakukan ?, “saya belajar agama, saya mengaji, tapi Allah
yang Maha Mengetahui isi hati, berfirman “Kazabta, dusta kamu, bohong kamu,
kamu ingin di sebut ulama, kamu ingin di sebut qori, dan sebutan itu telah engkau dapatkan, maka
gagallah ia menjadi ahli surga.
Golongan ketiga adalah
orang yang dermawan, yang merasa dirinya selalu bersedekah, tapi Allah yang
Maha Mengetahui isi hati, berfirman “Kazabta, dusta kamu, bohong kamu, kamu
bersedekah hanya ingin di sebut dermawan, dan sebutan itu telah engkau dapatkan,
maka gagallah ia menjadi ahli surga, dan dimasukkan kedalam neraka.
Bukan karena amalnya, bukan karena
ilmunya, bukan karena perjuanganya, bukan karena kebaikanya, tapi penyebabnya
satu, HATINYA MENGHADAP MAKHLUK,
tubuhnya seperti menghadap kepada Allah SWT, tapi hatinya berharap dari
makhluk, berharap dinilai, berharap dipuji, berharap dikagumi, berharap di
balas budi.
Ketika hati cenderung
kepada makhluk, kepada manusia, maka riyalah amal-amalnya, hilanglah pahalanya,
tidak mendapatkan apa-apa. Oleh sebab itu, kita yang ilmunya terbatas, kita
yang amalnya masih sedikit jangan sampai busuk hati, kita tidak punya apapun di
dunia ini selain kesengsaraan, Naudzubillah, diakhiratpun tidak mendapatkan
apa-apa.
Oleh
karena itulah, Idul fitri adalah hari benar-benar dengan tekad Qolbun Salim,
dan ini prioritas utama dalam hidup ini, jangan melakukan apapun yang dapat
menjadikan hati kita busuk, jangan mendengarkan sesuatu yang membuat hati kita
kotor, jangan melihat apapun yang membuat hati kita keruh, dan jangan berfikir
yang membuat hati kita nista, ketika berpakaian bagus, tak mau kita
mengotorinya, apalagi di hari raya ini, maka prioritas Idul Fitri ini adalah
jangan mengotori hati yang sudah kita bersihkan selama Ramadhan.
AllahuAkbar… Allahu Akbar…..Allahu
Akbar….walillahilhamd.
Ada 3
nasihat dari malaikat Jibril AS, yang dapat membantu kita membuat dan menjaga
agar selalu memiliki Qolbun Salim,
1.
Hiduplah
sekehendakmu, tapi ingat sesungguhnya kamu pasti akan mati
Allah merahasiakan
kematian dalam 3 hal :
a.
Allah merahasiakan waktu
Kita tidak akan tahu kapan kita mati, mungkin beberapa puluh
tahun lagi, beberapa tahun lagi, atau mungkin nanti siang, ajal menjemput kita.
b. Allah merahasiakan
tempat
kita tidak tahu dimana tempat kematian itu, tapi kita pasti mendatangi
tempat kematian tersebut.
c.
Kita tidak pernah tahu dengan cara apa kita akan mati
mungkin dengan sakit, mungkin dengan musibah, mungkin Allah cabut
nyawa kita saat kita tidur, hanya Allah yang maha tahu. Allah merahasiakan
semua itu agar kita selalu siap.
Jadi
kita harus siap, dunia hanya mampir, ketika ajal menjemput, seketika itu harta
sudah tidak lagi menjadi milik kita, seketika itu kendaraan, tabungan, rumah
lewat begitu saja, seketika itu, segala di dunia ini bukan lagi menjadi titipan
Allah bagi kita, sekejap saja, kendaraan bagus, tetap saja kita pulang dan
diantar menggunakan keranda, rumah yang megah tetap kita pulang ke liang lahat.
Oleh
karena itulah, kaum muslimin, siapakah orang yang dianggap paling cerdas dalam
pandangan islam menurut Rasulullah SAW,, yaitu orang yang paling banyak ingat
mati, dan paling siap mempersiapkan diri menghadapi kematian.
2. Dan
cintailah orang yang engkau kehendaki, tapi ingat, engkau pasti akan berpisah
Mencintai
pasangan hidup jangan sampai menuhankanya, inta hanua inta, ala kadarnya kepada
makhluk, kita pasti berpisah, anak,istri, suami tidak boleh menjadi Illah
dihati kita, tidak boleh merasa sangat kehilangan suami, sangat takut
kehilangan istri, kalau makhluk sudah mendominasi hati kita, dijamin kita tidak
akan pernah tenang, tapi jika nama Allah sudah penuh dihati kita, insya Allah
menintai makhluk jadi amal sholeh.
3. Berbuatlah
sekehendakmu, tapi ingat bahwa Allah akan membalas.
Apapun yang kita lakukan akan
kembali Kediri kita sendiri, tidak ada yang membuat diri kita sengsara, dan
elaks, di sebabkan karena perbuatan diri sendiri, kalau hidup kita resah ,
gelisah, pasti itu buah dari dosa yang kita lakukan. Kalau hidup kita nelangsa,
itu tidak akan jauh dari keburukan kita sendiri.
Maka,
…………..
· Janganlah
kita takut dihina oranglain, hal itu tidak berbahaya sama sekali, yang
berbahaya adalah ketika kita menghina orang lain.
· Jangan
pernah takut orang lain curang kepada kita, tapi takutlah kalau kita berbuat curang
kepada orang lain
· Jangan
takut orang lain dengki kepada kita, tapi takutlah kalau kita dengki kepada
orang lain, , karena itulah yang menghancurkan amal-amal kita.
Oleh karena itu, memiliki Qolbun SAlim
itu sederhana,
1. Berfikir
baik
2. Berkata
baik
3. Dan
berbuat baik semata mata karena Allah SWT
Wallahua’lam Bishsawab